Laman

Rabu, 05 Oktober 2011

Angkatan 66 Siap Gelorakan 4 Pilar

Pada tahun 1966 Angkatan 66 menggelorakan Tritura. Saat ini mereka siap menggelorakan 4 Pilar. Keinginan untuk melakukan sosialisasi karena dirasa Pancasila pudar di tengah masyarakat. Keinginan Angkatan 66 disambut baik oleh pimpinan MPR dan siap difasilitasi.

Begitu disebut Angkatan 66, semua orang pasti mengaitkan dengan gerakan mahasiswa di tahun 1966 yang menggelorakan tuntutan Tritura, di mana salah satu tuntutannya itu adalah perbaikan ekonomi. Gerakan mahasiswa itu di tahun 1966 sangat fenomenal dan dikenang sebagai salah satu rangkaian proses perjalanan bangsa.

Meski peristiwa di tahun 1966 sudah berlalu puluhan tahun, namun semangat dari para aktivisnya sampai saat ini masih tetap bergelora. Untuk terus memperjuangkan cita-citanya, Angkatan 66 selanjutnya membentuk sebuah organisasi yang dinamakan Komunitas Keluarga Besar Angkatan 1966 yang disingkat menjadi KKB 66. Organisasi yang ketua dewan pembinanya Akbar Tanjung dan ketua dewan penasehatnya Cosmas Batubara itu tetap mempunyai semangat untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik.

Untuk meneruskan estafet perjuangan, pada 18 Januari 201, Pengurus Pusat KKB 66 mengadakan kunjungan kepada pimpinan MPR. Delegasi yang dipimpin oleh Ketua Umum Pengurus Pusat KKB 66, Bangun Usman Harahap, itu diterima oleh Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid dan Melani Leimena Suharli di Ruang Rapat Pimpinan, Lt.9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta.

Dalam kunjungan itu, Pengurus Pusat KKB 66 menyampaikan keinginannya untuk bisa bekerja sama dengan MPR untuk melaksanakan sosialisasi 4 Pilar, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Rangkaian kegiatan sosialisasi yang hendak dilakukan oleh Pengurus Pusat KKB 66 yakni saat memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Pidato Bung Karno 1 Juni, dan ziarah kubur ke makam Bung Karno dan Pak Harto. Kami ingin diberi ruang untuk bisa berpartisipasi untuk mensosialisasikan 4 Pilar, ujar Bangun Usman.

Lebih lanjut disebut oleh Bangun Usman, MPR saat ini sebagai benteng Pancasila. Pengurus Pusat KKB 66 sudah lama mendengar sosialisasi 4 Pilar yang dilakukan oleh MPR. Sosialisasi itu dianggap sebagai hal yang penting karena dirasa Pancasila pudar di tengah masyarakat. Sehingga perlu disosialisasikan dan yang paling penting adalah implementasinya, ujar Bangun Usman. Organisasi yang dipimpinnya itu, menurut Bangun Usman tersebar di seluruh Indonesia dan siap melaksanakan sosialisasi di manapun.

Mendengar pemaparan yang demikian, baik Ahmad Farhan Hamid dan Melani Leimena Suharli merasa senang. Ahmad Farhan Hamid mengatakan bahwa sosialisasi merupakan amanat dari UU. No. 27 Tahun 2009 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, sehingga wajib untuk dilaksanakan.

Dijelaskan oleh pria asal Aceh itu ada beberapa aspek yang tidak bisa ditawartawar dalam masalah kebangsaan dan kenegaraan yakni masalah wilayah dan ideologi. Kita tidak boleh bermain-main dalam masalah ideologi negara, ujarnya. Untuk itu MPR mendorong keterlibatan masyarakat dalam melakukan sosialisasi 4 Pilar dengan berbagai macam metode. Keinginan Pungurus Pusat KKB 66 untuk ikut mensosialisasikan 4 Pilar diakui oleh Ahmad Farhan Hamid sebagai bentuk partisipasi masyarakat. Kerja MPR terbantu dengan adanya partisipasi masyarakat melaksanakan sosialisasi, paparnya. Sehingga keinginan Pengurus Pusat KKB 66 untuk ikut melakukan sosialisasi diterima dan siap difasilitasi.

Perasaan gembira juga diungkapkan oleh Melani Leimena Suharli. Saya senang Pengurus Pusat KKB 66 ikut mensosialisasikan 4 Pilar, ungkapnya. Putri pahlawan J. Leimena itu mengatakan bahwa sosialisasi 4 Pilar telah dilakukan dengan berbagai macam cara seperti TOT, FGD, lewat jalur seni dan budaya, LCC, lewat media massa, sosialisasi kabupaten dan kota, dialog televisi, serta bentuk-bentuk lainnya. Berbagai bentuk sosialisasi itu direspon sangat positif oleh masyarakat dan pemerintah. Buktinya Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan pada tahun 2012 ini akan memasukan kembali ke Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan, paparnya.