JAKARTA, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, Sabtu (11/2/2012), meluncurkan buku otobiografi berjudul Irman Gusman Jiwa yang Merajut Nusantara di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.
Peluncuran buku yang menandai setengah abad usia Irman itu dihadiri berbagai tokoh nasional, seperti Wakil Presiden Boediono, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPRRI Taufik Kiemas, Wakil Ketua MPRRI Hj. Melani Leimena Suharli dan Bapak Ahmad Farhan Hamid.
Dalam sambutannya, Irman mengimbau agar segenap komponen bangsa meningkatkan sinergi demi mengatasi berbagai persoalan bangsa. Ia juga menilai reformasi yang berlangsung selama ini baru sebatas prosedural, sehingga perlu kiranya diisi dengan substansi yang sesuai dengan kepentingan bangsa.
Hal substansi yang dimaksudkan adalah mendorong penegakan hukum, mewujudkan keadilan, kesejahteraan, kemakmuran, keteraturan, ketertiban, dan ketenteraman.
Berbagai masalah yang muncul di daerah saat ini, tambah Irman, timbul karena masih adanya masalah di bidang penegakan hukum, korupsi, konflik pertanahanan, persoalan keamanan, dan ketertiban yang ditandai dengan angka kriminalitas tinggi, kesenjangan sosial dan ekonomi, serta lainnya.
Dalam otobiografinya, termuat aktivitas ketua DPD itu dalam menyempurnakan tata cara pengelolaan negara agar semakin mendekati cita-cita kemerdekaan, yaitu masyarakat adil dan makmur. Selain itu, Jiwa yang Merajut Nusantara merekam jejak langkah Irman mulai dari tanah kelahirannya di Sumatera Barat hingga pendidikan, aktivitas bisnis, dan sosial politik serta partisipasinya dalam dinamika demokrasi 12 tahun terakhir.
Peluncuran buku yang menandai setengah abad usia Irman itu dihadiri berbagai tokoh nasional, seperti Wakil Presiden Boediono, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPRRI Taufik Kiemas, Wakil Ketua MPRRI Hj. Melani Leimena Suharli dan Bapak Ahmad Farhan Hamid.
Dalam sambutannya, Irman mengimbau agar segenap komponen bangsa meningkatkan sinergi demi mengatasi berbagai persoalan bangsa. Ia juga menilai reformasi yang berlangsung selama ini baru sebatas prosedural, sehingga perlu kiranya diisi dengan substansi yang sesuai dengan kepentingan bangsa.
Hal substansi yang dimaksudkan adalah mendorong penegakan hukum, mewujudkan keadilan, kesejahteraan, kemakmuran, keteraturan, ketertiban, dan ketenteraman.
Berbagai masalah yang muncul di daerah saat ini, tambah Irman, timbul karena masih adanya masalah di bidang penegakan hukum, korupsi, konflik pertanahanan, persoalan keamanan, dan ketertiban yang ditandai dengan angka kriminalitas tinggi, kesenjangan sosial dan ekonomi, serta lainnya.
Dalam otobiografinya, termuat aktivitas ketua DPD itu dalam menyempurnakan tata cara pengelolaan negara agar semakin mendekati cita-cita kemerdekaan, yaitu masyarakat adil dan makmur. Selain itu, Jiwa yang Merajut Nusantara merekam jejak langkah Irman mulai dari tanah kelahirannya di Sumatera Barat hingga pendidikan, aktivitas bisnis, dan sosial politik serta partisipasinya dalam dinamika demokrasi 12 tahun terakhir.