Jurnas.com | WAKIL Ketua MPR RI, Hj. Melani Leimena Suharli, meninjau dan memberikan bantuan pada para korban kebakaran di Kemayoran Timur, Jakarta Pusat, Kamis (18/7).
Musibah kebakaran yang terjadi pada 22 Juni lalu itu menyebabkan sebanyak 95 rumah warga di tiga RT yakni RT 03, RT 04, dan RT 05 di wilayah RW 07 Kemayoran Timur ludes dilahap sijago merah. Akibat kebakaran itu, sebanyak 205 kepala keluarga atau 583 jiwa harus bahu-membahu membangun kembali rumah yang hangus.
Pada kesempatan itu, Melani memberikan bantuan berupa bahan bangunan seperti semen dan pasir serta keperluan lainnya. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Ketua RW 07, Rusli Rais dan salah satu warga, Ny.Warni.
“Saya memberikan semen, pasir dan bahan bangunan, karena kebutuhan lain seperti alat sekolah dan buku, juga sembako, sudah diberikan pihak lain. Bantuan bahan bangunan ini untuk mempercepat pembangunan kembali rumah yang terbakar,” kata Melani.
Melani menyambut gembira melihat sikap gotong-royong dan saling membantu antar sesama warga yang tertimpa musibah. Sikap gotong royong sesama warga masyarakat Ibukota Jakarta sungguh menggembirakan.
“Kita harus terus memupuk sikap gotong royong ini sehingga kepedulian antara sesama warga pun makin tinggi,” katanya seperti dilansir dalam siaran persnya.
“Saya benar-benar kagum, warga Jakarta masih sangat peduli, masih menerapkan gotong royong kepada tetangga yang terkena musibah,” kata politisi Partai Demokrat ini.
Melani menyatakan lebih kagum lagi karena saat meninjau korban kebakaran di RT 04/RW 07 Kelurahan Kemayoran itu, masih mendapati wajah-wajah masyarakat yang berseri dan bersemangat, meski rumah mereka terbakar dan kini menumpang di rumah saudara ataupun tetangga.
“Gotong royong antar warga yang membuat mereka merasa diringankan, meski bencana membuat tempat tinggal mereka hangus,” katanya.
Menurutnya, sikap saling membantu sesama yang terkena musibah adalah bagian dari penerapan empat pilar bangsa. Artinya, masyarakat di Kemayoran, dan mungkin di pelosok Ibukota lain, harus terus diimbau untuk hidup saling peduli. “Ini bagian dari budaya masyarakat Indonesia,” katanya.
Melani sempat bertatap muka dan berdialog dengan warga termasuk dengan sejumlah anak-anak. Melani tertegun karena ketika ditanyakan siapa yang tahu Pancasila, banyak anak-anak dan warga dewasa angkat tangan tanda mengetahui. Ketika ditanya siapa yang hafal dan bisa menyebutkan butir-butir Pancasila, seorang anak perempuan kelas 3 SD langsung angkat tangan.
Dia pun membacakan lima butir Pancasila dengan baik. “Saya senang dan ini bukti masyarakat di Kemayoran memang sudah menerapkan prinsip empat pilar,” katanya.
Musibah kebakaran yang terjadi pada 22 Juni lalu itu menyebabkan sebanyak 95 rumah warga di tiga RT yakni RT 03, RT 04, dan RT 05 di wilayah RW 07 Kemayoran Timur ludes dilahap sijago merah. Akibat kebakaran itu, sebanyak 205 kepala keluarga atau 583 jiwa harus bahu-membahu membangun kembali rumah yang hangus.
Pada kesempatan itu, Melani memberikan bantuan berupa bahan bangunan seperti semen dan pasir serta keperluan lainnya. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Ketua RW 07, Rusli Rais dan salah satu warga, Ny.Warni.
“Saya memberikan semen, pasir dan bahan bangunan, karena kebutuhan lain seperti alat sekolah dan buku, juga sembako, sudah diberikan pihak lain. Bantuan bahan bangunan ini untuk mempercepat pembangunan kembali rumah yang terbakar,” kata Melani.
Melani menyambut gembira melihat sikap gotong-royong dan saling membantu antar sesama warga yang tertimpa musibah. Sikap gotong royong sesama warga masyarakat Ibukota Jakarta sungguh menggembirakan.
“Kita harus terus memupuk sikap gotong royong ini sehingga kepedulian antara sesama warga pun makin tinggi,” katanya seperti dilansir dalam siaran persnya.
“Saya benar-benar kagum, warga Jakarta masih sangat peduli, masih menerapkan gotong royong kepada tetangga yang terkena musibah,” kata politisi Partai Demokrat ini.
Melani menyatakan lebih kagum lagi karena saat meninjau korban kebakaran di RT 04/RW 07 Kelurahan Kemayoran itu, masih mendapati wajah-wajah masyarakat yang berseri dan bersemangat, meski rumah mereka terbakar dan kini menumpang di rumah saudara ataupun tetangga.
“Gotong royong antar warga yang membuat mereka merasa diringankan, meski bencana membuat tempat tinggal mereka hangus,” katanya.
Menurutnya, sikap saling membantu sesama yang terkena musibah adalah bagian dari penerapan empat pilar bangsa. Artinya, masyarakat di Kemayoran, dan mungkin di pelosok Ibukota lain, harus terus diimbau untuk hidup saling peduli. “Ini bagian dari budaya masyarakat Indonesia,” katanya.
Melani sempat bertatap muka dan berdialog dengan warga termasuk dengan sejumlah anak-anak. Melani tertegun karena ketika ditanyakan siapa yang tahu Pancasila, banyak anak-anak dan warga dewasa angkat tangan tanda mengetahui. Ketika ditanya siapa yang hafal dan bisa menyebutkan butir-butir Pancasila, seorang anak perempuan kelas 3 SD langsung angkat tangan.
Dia pun membacakan lima butir Pancasila dengan baik. “Saya senang dan ini bukti masyarakat di Kemayoran memang sudah menerapkan prinsip empat pilar,” katanya.