Laman

Selasa, 26 Maret 2013

Pertemuan Pemimpin Perempuan se Indonesia di Manado





 Wakil Ketua MPR RI Ibu Hj. Melani Leimena Suharli hadir dalam acara Pertemuan Pemimpin Perempuan se Indonesia.

Dalam acara yang dihadiri oleh para politisi, birokrat, teknokrat dan pemimpin perempuan se Indonesia Berawal dari gagasan Pdt. Ny. Meiva Salindeho-Lintang, S.Th, untuk melaksanakan Pertemuan Pimpinan Perempuan Se Indonesia, yang sukses dilaksanakan pertama kali di Manado dari tanggal 11 s/d 13 Februari 2013. Akhirnya menjadi agenda Nasional melalui kegiatan Kementrian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak.

Pertemuan Pimpinan Perempuan Se Indonesia yang pertama kali dilaksanakan di Manado, dihadiri langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Mentri Kesehatan, dan para pimpinan perempuan baik dipemerintahan maupun lembaga dan organisasi swasta, kurang lebih 1.050 peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam kunjungan ini Ibu Hj. Melani menyampaikan kepada korban banjir untuk sabar dalam menghadapi cobaan, dan pemerintah daerah juga sedang mencari solusi untuk menangani masalah banjir di DKI Jakarta.

Meiva Lintang menambahkan, pembicara pada kegiatan itu antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas, Menkokesra, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Menteri Kesehatan.

Meiva mengatakan, pertemuan pemimpin perempuan itu mengangkat tema "Peran strategis perempuan dalam pembangunan yang berkelanjutan".

Dari tema ini antara lain disatu sisi perempuan menyikapi masalah-masalah sosial tetapi juga menyikapi keterpihakan aturan kepada perempuan dan anak.

Pertemuan pemimpin perempuan se Indonesia ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan.

"Diharapkan dari pertemuan ini, akan memberikan rekomendasi agar kegiatan tersebut dapat berkelanjutan dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia," katanya.

Menurut Meyva, kegiatan yang disponsori Sulut ini, juga akan memberikan dampak bagi daerah tersebut.

Seperti, nantinya diharapkan ada perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan Sulut sebagai pintu gerbang di kawasan Indonesia bagian timur, melalu pengalokasian anggaran.